Membangun Arduino Milliohm Meter: Panduan Langkah-demi-Langkah

Membuat Arduino Milliohm Meter: Panduan Langkah-demi-Langkah

Mengukur resistansi secara akurat adalah aspek penting dalam pengujian dan pemecahan masalah elektronik. Dalam banyak kasus, nilai resistansi yang terlibat sangat rendah, dalam kisaran miliohm. Untuk mengukur resistansi rendah tersebut secara akurat, diperlukan instrumen khusus yang disebut miliohm meter. Pada artikel ini, kami akan memandu Anda melalui proses pembuatan milliohm meter berbasis Arduino Anda sendiri.

alt-492

Untuk memulainya, mari kita lihat komponen yang Anda perlukan untuk proyek ini. Inti dari milliohm meter adalah papan mikrokontroler Arduino. Anda juga memerlukan resistor presisi, multimeter digital, papan tempat memotong roti, kabel jumper, dan beberapa komponen elektronik lainnya seperti kapasitor dan resistor.

Langkah pertama dalam membuat meteran miliohm adalah menghubungkan resistor presisi ke papan Arduino . Resistor ini akan digunakan sebagai acuan untuk mengukur resistansi yang belum diketahui. Dengan melewatkan arus yang diketahui melalui resistor presisi dan mengukur penurunan tegangan pada resistor tersebut, kita dapat menghitung nilai resistansi menggunakan Hukum Ohm.

Selanjutnya, Anda perlu mengatur papan Arduino untuk menghasilkan arus yang tepat melalui resistor presisi. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan output PWM (Pulse Wide Modulation) dari Arduino untuk mengontrol arus yang mengalir melalui resistor. Dengan menyesuaikan siklus kerja sinyal PWM, Anda dapat memvariasikan arus untuk mendapatkan pengukuran resistansi yang akurat.

Setelah arus mengalir melalui resistor presisi, Anda perlu mengukur penurunan tegangan menggunakan input analog Arduino papan. Pembacaan tegangan ini akan digunakan untuk menghitung resistansi komponen yang tidak diketahui yang diuji. Dengan membandingkan penurunan tegangan pada resistor presisi dengan penurunan tegangan pada resistor yang tidak diketahui, Anda dapat menentukan nilai resistansi komponen yang tidak diketahui.

Untuk meningkatkan keakuratan meteran miliohm, Anda dapat mengkalibrasi sistem dengan mengukur resistor yang diketahui sebesar nilai yang berbeda. Dengan membandingkan nilai resistansi yang diukur dengan nilai sebenarnya dari resistor, Anda dapat menyesuaikan faktor kalibrasi dalam kode Arduino untuk meningkatkan keakuratan pengukuran.

Selain mengukur nilai resistansi, Arduino milliohm meter juga dapat digunakan untuk menguji kontinuitas rangkaian. Dengan menerapkan arus kecil melalui rangkaian yang diuji dan mengukur penurunan tegangan, Anda dapat menentukan apakah rangkaian terbuka atau tertutup. Fitur ini dapat berguna untuk memecahkan masalah koneksi yang salah di sirkuit elektronik.

Kesimpulannya, membuat meteran miliohm Arduino adalah proyek bermanfaat yang dapat meningkatkan pemahaman Anda tentang elektronik dan teknik pengukuran. Dengan mengikuti panduan langkah demi langkah yang diuraikan dalam artikel ini, Anda dapat membuat instrumen serbaguna untuk mengukur nilai resistansi rendah dengan presisi dan akurat. Baik Anda seorang penghobi atau insinyur elektronik profesional, Arduino milliohm meter adalah alat berharga untuk dimiliki di bengkel Anda.

Model Pengukur Konduktivitas Cerdas EC-510
Rentang 0-200/2000/4000/10000uS/cm
0-18,25M\\\\\\\Ω
Akurasi 1,5 persen (FS)
Suhu. Komp. Kompensasi suhu otomatis
Operasi. Suhu Normal 0\\\\\\\~50\\\\\\\℃; Suhu tinggi 0\\\\\\\~120\\\\\\\℃
Sensor C=0,01/0,02/0,1/1,0/10,0cm-1
Tampilan Layar LCD
Komunikasi Keluaran 4-20mA/2-10V/1-5V/RS485
Keluaran Kontrol relai ganda batas tinggi/rendah
Kekuatan AC 220V\\\\\\\\u00b±10 persen 50/60Hz atau AC 110V\\\\\\
Lingkungan Kerja Suhu sekitar:0\\\\\\\~50\\\\\\\℃
Kelembaban relatif\\\\\\\≤85 persen
Dimensi 48\\\\\\\×96\\\\\\\×100mm(H\\\\\\\×W\\\\\\\\×L)
Ukuran Lubang 45\\\\\\\×92mm(H\\\\\\\×W)
Mode Instalasi Tertanam