Memahami Hubungan Konduktivitas dan Total Padatan Terlarut (TDS) dalam Analisis Kualitas Air

Konduktivitas dan Total Padatan Terlarut (TDS) adalah dua parameter mendasar dalam analisis kualitas air. Memahami hubungan antara kedua faktor ini sangat penting bagi siapa pun yang terlibat dalam pengolahan air, pemantauan lingkungan, atau proses industri yang melibatkan penggunaan air.

Konduktivitas, dalam konteks kualitas air, mengacu pada kemampuan air dalam menghantarkan arus listrik. Sifat ini berhubungan langsung dengan konsentrasi ion-ion dalam air, yang berasal dari garam terlarut dan bahan anorganik seperti Alkali, klorida, sulfat, dan bikarbonat. Semakin tinggi konsentrasi ion, semakin besar konduktivitasnya. Penting untuk diperhatikan bahwa air murni merupakan penghantar listrik yang buruk. Namun, ketika zat dilarutkan dalam air, zat tersebut terurai menjadi ion, yang dapat membawa muatan listrik, sehingga meningkatkan konduktivitas air.

alt-583

Di sisi lain, Total Padat Terlarut (TDS) adalah ukuran gabungan kandungan semua zat anorganik dan organik yang terkandung dalam suatu cairan. Ini mencakup segala sesuatu yang ada dalam air selain molekul air murni dan padatan tersuspensi. TDS dapat mencakup berbagai macam zat, seperti mineral, garam, logam, kation atau anion yang terlarut dalam air. Ini diukur dalam miligram per satuan volume air (mg/L), juga disebut sebagai bagian per juta (ppm).

Pengukur Online pH/ORP-3500 seri pH/ORP
\\\\\\\  pH ORP Suhu.
Rentang pengukuran 0,00\\\\\\\~14.00 (-2000\\\\\\\~+2000)mV (0,0\\\\\\\~99.9)\\\\\\\℃\\\\\\\(Temp. Kompensasi \\\\\\\:NTC10K)
Resolusi 0.01 1mV 0,1\\\\\\\℃
Akurasi \\\\\\\ \\\\\\\mV\\\\\\\\(unit elektronik\\\\\\\) \\\\\\\.5\\\\\\\\℃
Solusi Penyangga 9.18\\\\\\\;6.86\\\\\\\;4.01\\\\\\\;10.00\\\\\\\;7.00\\\\ \\\;4.00
Suhu Sedang (0\\\\\\\~50)\\\\\\\℃\\\\\\\(dengan 25\\\\\\\℃\\\\\\\ as standar \\\\\\\)manual / kompensasi suhu otomatis untuk seleksi
Keluaran Analog Terisolasi satu Saluran\\\\\\\(4\\\\\\\~20\\\\\\\)mA\\\\\\\,Instrumen / Pemancar untuk seleksi
Keluaran Kontrol Output relai ganda\\\\\\\(ON/OFF\\\\\\\)
Konsumsi <3W
Lingkungan Kerja Suhu kerja\\\\\\\ (0\\\\\\\~50)\\\\\\\℃\\\\\\\;kelembaban relatif\\\\\\ \≤85 persen RH\\\\\\\(tidak ada kondensasi\\\\\\\)
Lingkungan Penyimpanan Temp.\\\\\\\ (-20\\\\\\\~60)\\\\\\\℃; Kelembapan relatif\\\\\\\≤85 persen RH\\\\\\\\(tidak ada kondensasi\\\\\\\)
Dimensi 48mm\\\\\\\×96mm\\\\\\\×80mm (H\\\\\\\×W\\\\\\\\×D)
Ukuran Lubang 44mm\\\\\\\×92mm (T\\\\\\\×W)
Instalasi Panel terpasang, instalasi cepat

Hubungan antara konduktivitas dan TDS cukup jelas. Ketika jumlah padatan terlarut dalam air meningkat, kemampuannya untuk menghantarkan listrik juga meningkat. Oleh karena itu, nilai TDS yang tinggi biasanya menunjukkan konduktivitas yang tinggi. Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua padatan terlarut memberikan kontribusi yang sama terhadap konduktivitas. Beberapa ion, seperti natrium dan klorida, bersifat sangat konduktif, sedangkan ion lainnya, seperti silika dan senyawa organik, hanya memberikan kontribusi yang sangat kecil terhadap konduktivitas.

Dalam istilah praktis, ini berarti bahwa meskipun konduktivitas dapat memberikan perkiraan yang cepat dan mudah mengenai total zat terlarut padatan dalam air, ini mungkin tidak selalu sepenuhnya akurat. Misalnya, jika air mengandung zat dengan konsentrasi tinggi yang tidak berkontribusi banyak terhadap konduktivitas, TDS mungkin lebih tinggi daripada yang ditunjukkan oleh pembacaan konduktivitas. Sebaliknya, jika air mengandung banyak ion yang sangat konduktif, konduktivitasnya mungkin tinggi meskipun TDSnya relatif rendah.

Meskipun terdapat potensi perbedaan, konduktivitas masih banyak digunakan sebagai proksi TDS di banyak aplikasi. Hal ini karena konduktivitas dapat diukur dengan cepat dan mudah menggunakan probe sederhana, sedangkan pengukuran TDS secara langsung sering kali memerlukan metode laboratorium yang lebih rumit dan memakan waktu.

Kesimpulannya, konduktivitas dan TDS berkaitan erat namun tidak identik dengan ukuran kualitas air. Keduanya memberikan informasi berharga tentang jumlah dan jenis zat terlarut dalam air, namun masing-masing memiliki kekuatan dan keterbatasan. Memahami hubungan antara kedua parameter ini dapat membantu para profesional di bidang air membuat keputusan yang lebih tepat mengenai pengolahan dan pemantauan air. Ini adalah faktor-faktor yang saling mempengaruhi dan kompleks, namun merupakan faktor yang sangat penting untuk menjaga keamanan dan kualitas pasokan air kita.